Senin, 13 Desember 2010

Tuhan.... hari ini aku rindu....... sekali padanya..
Tapi sayang, Engkau tengah memberinya kesibukan... Dan aku.... aku harus mengerti dengan semua itu...

Cukup dengan menangis... mungkin itu saja yang dapat kulakukan untuk mengobati kerinduanku pdanya...

Ayah..... :'( :'( :'(

Senin, 06 Desember 2010

Tuhan... izinkan aku menjaganya

Semakin aku menyayanginya, semakin besar juga keinginanku untuk mengetahui banyak hal tentangnya. Bukan karena untuk mencari2 kelemahannya, tp aku ingin belajar untuk tau seperti apa dirinya, mengetahui apa yang dia suka atau hal yang tidak ia sukai... mengenai hal yang sering ia lakukan, hal yang ia gemari. Mengenai tempat yang sering ia kunjungi, mngenai tempat yang ia sukai... Ya.. segalanya.. aku ingin tau.. hanya untuk mengenal sosoknya, mengenal kemudian belajar untuk menerima kekurangannya, belajar untuk menyukai apa yang ia suka.. Atau ikut mencari tempat yang ia suka dengan harapan aku bisa mengumpulkan jejaknya kembali eski raganya tdk ada di tempat itu... Meski sekarang ia tengah jauh dariku...

Dan hari ini, atas keingintahuan itu jua, kutelusuri jendela bernama google. Tinggal memasukkan kata kunci, dan kita akan menemukan yang kita cari.
Teman tau? aku menemukannya. ku lihat fotonya dan sungguh aku sudah bahagia dengan itu..
Di sana kudapati blognya. Ku baca satu persatu postingan blog itu sampai akhirnya mataku tertuju pada satu foto... Ya.. foto itu... fotonya bersama kekasihnya dulu..
Teman tau? foto itu sungguh sangat asing bagiku.. Foto itu tidak wajar bagiku... Entah bagi kalian itu wajar atau tidak, tapi tidak bagiku...
Aku shock dan tiba2 badanku lemah..jantungku berdetak dengan sangat cepat.. aliran darahku melemah, tubuhku dingin.. Dan aku berusaha untuk menahan air mata ini untuk tidak keluar pagi ini... sakit teman.. hatiku serasa ngilu.. seperti ada pisau yang mencoba mengirisnya perlahan...

Teman,,, aku mencintainya... Sungguh, aku mencintainya...
Rasaku ini, kesedihanku melihat masa laluku ini bukan karena aku membencinya, tpi karena aku BEGITU MENCINTAInya.. SANGAT... Sangat mencintainya....

Teman, apa aku salah jika aku sedih??
itu hanya masa lalu, Ya, itu hanya masa lalu, tapi jika aku membayangkan rasa sayang yang ia berikan untuk seseorang dulu, aku tetap tidak bisa menahan rasa ini...
Sungguh besar sayangnya pada kekasihnya itu.. tapi teman, aku hanya berharap bahwa kash sayangnya padaku lebih besar dari kasih sayang yang pernah ia beri dulu...

Sekarang, dia adalah kekasihku, bahkan bagiku dia lebih dari itu...
Rabb... masih adakah sesuatu tentangnya yang belum ku ketahui?? Masih adakah sesuatu yang akan membuatku lemah seperti ini..?? Tunjukkanlah Tuhan, tunjukkan saja padaku...
Mungkin Engkau tengah menguji kesetiaanku..
Mungkin engkau tengah menguji seberapa besar aku sanggup bertahan..
Mungkin Engkau tengah menguji seberapa besar aku akan teguh pada janjiku..
baik Tuhan... Aku akan terima.. aku ikhlas atas semua yang akan Kau tunjukan..
Aku tetap mencintainya... Apapun dan bagaimana masa lalunya... Aku akan tetap bersamanya....

Tapi Tuhan.. aku mohon, hilangkan dalam fikirannya semua kisah lalunya itu...
semoga aku juga menjadi cintanya yang benar2 cinta.. cinta yang tidak akan dia tinggalkan..
Buat dia menjaga cinta dan janji ini seperti aku menjaganya...
Buat dia mencintaiku seperti aku mencintainya.....

Tuhan,.. Bahkan jika Engkau tidak memberinya apapun,..
Bahkan jika ia tidak akan menyandang apa pun.. tidak memiliki harta apa pun.. tidak bermahkota apapun... biarkan aku tetap menjaganya.. biarkan aku yang bersamanya.. biarkan aku yang menjadikannya berarti...

Tuhan.. izinkan aku menjaganya... Menjaga dirinya.. menjaga cintaku dan cintanya....

Kamis, 04 November 2010

ayah......

Rabb.....
malam ini, seperti biasa aku bertemu dengan kekasihku...
hanya saja, malam ini hanya sempat beberapa menit saja... bahkan kekasihku tdk sempat mengatakan "jangan tinggalkan ayah."
Rabb... andai pun dia tdk berkata demikian, aku tdk akan meninggalkannya.. tp aku juga senang mendengar ia selalu berkata demikian, setidaknya dg begitu aku bisa merasakan bahwa ia selalu ingin bersamaku seperti aku yg juga selalu ingin bersamanya...

Rabb... meski hanya beberapa menit Engkau memberikan kesempatan untuk bertemu dengan kekasihku, aku bersyukur, aku bahagia Rabb... Setidaknya aku masih bisa tahu bahwa ia baik2 saja n masih selalu ada untukku....

Rabb... sayang sekali aku tidak mampu menunjukkan cara mencintai n meluapkan rasa cintaku yang begitu besar ini padanya sehingga terkadang ia merasa bahwa aku tidak mempedulikannya.. :'(

Sungguh hanya Engkau yg tau betapa aku mencintainya.... :'(
Demi Engkau wahai Tuhanku, aku telah berjanji padanya atas nama_Mu,,, Jagalah cinta ku.. jagalah hatiku dan hatinya...

Rabb,,,, aku merindukannya.... Sungguh, aku merindukannya..... :'( :'( :'(

Kutitipkan rinduku pada_Mu wahai Rabbku.....
Rinduku, untuk kekasihku.....
_Muhammad Kamal El-Kholidi_

Kamis, 21 Oktober 2010

Andaiku...

:'(
Demi engkau ya Rabb... andai dia tahu...
Andai dia tahu...
Andai dia tahu....
Sungguh, andai dia tahu...... :'(

Bukan hanya karena aku mencintainya, tapi saat ini juga karena betapa aku merindukannya....
Kukatakan ketidaksangguapanku menuntut ilmu krna sakit yang kuderita...
Tapi kuyakinkan kesanggupanku krna aku tahu hanya dengan cara ini aku bisa bertemu dengannya...

Tapi Rabb... engkau tak biarkan rinduku itu akhirnya memberi senyum padaku hari ini....
Tak seperti biasa... Mengapa harus di saat seperti ini engkau tidak membiarkan ia berlama di dekatku..???

Harusnya aku tengah berbaring di pembaringanku saat ini...
Tapi kenapa kau beri dia kesibukan saat ini sehingga terlalu singkat rasanya bagiku untuk berada di dekatnya Rabb..????

Allah.... maaf.... ampun...
sungguh hamba memohon ampun atas semua ini...
maaf atas ketidak pengertian hamba Rabb....
:'(

Senin, 20 September 2010

Ketika tak kudapati kabar darinya

Ketika tak kudapati kabar darimu, kepada siapa aku harus bertanya...?
Kemana aku harus mencari..?
dengan apa aku harus menenangkan hati ini..?
Dengan apa aku bisa meyakinkan diriku bahwa dia baik2 saja sementara aku tak melihat senyumnya n mendengar ucapnya mengatakan, "Aku di sini, dan aku baik2 saja."

Aku menunggunya... Aku berharap akan ada kabar darinya...
Ketika seseorang datang padaku n menyapaku, aku selalu berharap bahwa itu adalah dia.. Aku harap ada namanya yang muncul dalam layar itu... :'(

Rabb... jika tiada sempat engkau berikan waktu bagiku mendengar kabarnya saat ini, setidaknya berilah keyakinan n tenangkan hati hamba...

Hanya Tuhanku tumpuan tempat aku berusaha menghibur diriku..

Rabb.. kutitipkan do'a untuknya.. Jaga ia dalam penjagaan_Mu...
Hamba mohon... Berilah....berilah.. berilah kesehatan padanya......

Kamis, 16 September 2010

Karena Dia A.D.A

Ada dia yang menjadi motivasiku..

Kelak, aku ingin memberi kabar kepadanya dan membuat dia bangga ketika namaku disebut sebagai mahasiswa dengan salah satu lulusan yang mendapat predikat sebagai COUMLAUDE, amiiin....

Kemudian akan kuberikan senyuman terbaik padanya, sebagai tanda bahwa pencapaian ini bukan karena kehebatanku, tapi semua ini bisa kudapatkan karena ada dia yang selalu hadir memberi semangat bagiku dalam jauhnya...

"Terima kasih telah menyayangiku dengan ketulusan, terima kasih karena engkau selalu mendo'akanku, terima kasih karena selalu hadir dalam hari2 ku lewat bait2 dan cintamu yang selalu kau titipkan pada Rabb kita, TERIMA KASIH atas segalanya. Terima kasih atas kehebatan cintamu.."


Suatu ketika aku berada pada titik jenuh dalam aktivitasku, aku ingat dia yang tengah mengharapkanku. Dan dalam ingatan itu, seketika pula kembali muncul motivasiku untuk menunjukkan yang terbaik baginya.. Wahai insan yang hatiku telah kutitipkan padamu, jika kelak Allah mengizinkanku menjadi seseorang yang bisa menggapai cita2nya, maka sebuah cita2 itu bisa kuwujudkan karena inginku yang begitu besar untuk menjadikanmu bangga memiliki kekasih sepertiku,,,..

Minggu, 05 September 2010

aku butuh nasehat.

Setelah kemarin kuncinya yang patah oleh karyawan pertama, sekarang giliranku yang bermasalah dengan pintu itu.
Tapi sekarang bukan dengan kuncinya lagi, melainkan sudah dengan pintu tersebut. Tempat di mana kunci itu diletakkan copot olehku. Ini gara2 aku terlalu bersemangat mengeluarkan kuncinya.. !
Tapi aneh juga, kenapa besi itu bisa mudah lepas begitu saja..? Tidak mungkin tanganku cukup kuat untuk itu, kecuali memang sebenarnya bagian pintu itu yang sudah mulai keropos. Tapi bagaimana lagi, mungkin memang di tanganku lah hidup bagian pintu itu berakhir.

Perasaanku?? ntahlah.. Yang jelas aku tdk terlalu risau setelah melakukan perbuatan itu. Bukan karena tdk ingin bertanggungjawab, hanya saja kufikir masalah ini tdk perlu dibawa berlarut2 n membuat hariku ikut2 tdk bersemangat. Ini salahku, dan tentu saja harus kuhadapi dengan keberanian untuk menyelesaikannya.


*****
Hari ini Bapak (pemilik warnet ini) datang cepat dr biasanya. Sambil memperhatikan kondisi dan mimik wajah beliau, ku persiapkan mental untuk membicarakan masalah yang telah kubuat pagi tadi.
Beberapa menit berlalu, Bapak pun memberiku sejumlah uang (Penghasilan bulan lalu). Pada saat itulah kufikir saat yg tepat untuk mengungkapkannya.
"Pak, tadi pagi vi udah ngerusak pintu belakang. Kira2 berapa kalau diganti tu ya pak? Seratus ribu cukup tidak pak? Potong saja uang gaji vi pak." Ujarku. (sambil tersenyum dengan senyum yg dipaksakan krna lumayan cemas berhadapan dengan beliau. Yaph... meskipun masih punya hubungan keluarga, tetap saja ini pada lingkungan pekerjaan, dan apa pun itu, harus dipertanggungjawabkan.
Kemudian beliau hanya membalas dengan tertawa dan melangkah ke arah pintu belakang tersebut. Aku mengikuti beliau dan mencoba menjelaskan apa yang telah kulakukan. Dan ternyata kunci pintu itu sdah tdk dpt diperbaiki kecuali menggantinya dengan yg baru.
Setelah itu, bapak itu berjalan keluar dan melaju dengan mobilnya. Kurasa pergi membeli kunci pintu yg baru dan alat untuk mmperbaiki pintu tsb.

Tuhan....
Aku benar2 pasrah pada Tuhan setelah aku berusaha untuk menjelaskan semua ini pd beliau. Tapi aku takut, aku tdk tahu bagaimana cara yg baik untuk mempertanggungjawabkan semua ini. Jika aku memberi uang scr langsung pada beliau, apa beliau tdk akan tersinggun? fikirku.

Sempat terfikir olehku untuk menyelipkan surat yg berisikan uang dan beberapa kalimat permintaan maaf pada laci meja komputer agar beliau bisa membaca dan aku tdk akan terlalu malu pd beliau. Tapi akhirnya cr ini tdk terlaksana krna ternyata Tuhan memilihkan ajaln lain bagiku untuk bertanggungjawab.

Sepulang bapak itu membeli kunci baru, aku langsung bertanya pada beliau, "Berapa Bapak membelinya Pak?"
dan Alhamdulillah bapak itu menjawab pertanyaanku. "40 ribu."
Aku pun mengeluarkan uang sebanyak itu dan akhirnya diterima juga oleh beliau setelah sebelumnya menolak uang tersebut.

Hah.. Alhamdulillah akhirnya aku lega setelah semuanya bisa diselesaikan.
Ternyata Allah memperingan biaya yang harus kukeluarkan untuk semua ini. 100ribu menjadi 40ribu. :-)
Ada 10ribu sebagai uang kecil. Awalnya sih mau membelikan saudara sepupu makanan untuk berbuka. Eh... ternyata mereka lebih memilih mengeroyokku dengan bermain masal di warnet tempat ku bekerja. Untung saja Bapak itu memberiku gaji hari ini, kalau tidak, dengan apa aku harus membayar uang ngenet mereka..?? Padahal sudah dibilang,"kakak tidak bawa uang."
mereka hanya membalas dengan senyuman. kufikir senyuman itu berarti mereka mengerti dan akan membayar sendiri dg uang mereka. Eh.... ternyata Tidak.. Setelah bermain, mereka pulang dan menghilang begitu saja. Hanya yang paling kecil saja yg pamit denganku tadi. dia mencium tanganku. "Kak, saya pulang dulu ya, Asalamu'alaikum." (ujarnya sambil mengangkat tanganku dan menciuminya)


Adik2ku.... benarkah kalian menyayangiku..??

Jumat, 27 Agustus 2010

Hmm... mau di kasih judul apa ya...??

Rabu, 30 September 2009

"Pulang kuliah nanti kita ke pasar yuk teman." Ajakku kepada beberapa org teman dekatku. Awalnya mereka mengiyakan tanda setuju. Tapi, tiba2 di pertengahan perjalanan mereka memutuskan untuk membatalkannya dengan alasan cuaca ketika itu sangat panas.
Aku pun tidak memaksa mereka lagi dan juga memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampai di rumah, aku tidur setelah melaksanakan shalat dan makan.
Kira2 pukul 4 kurang, adzan ashar berkumandang dan membangunkanku dari tidur siang. Entah kenapa, hal yang aku fikrkan sesaat setelah bangun adalah, "Aku ingin ke pasar hari ini juga". Padahal itu sudah cukup sore untukku menuju ke pasar.
Aku bangun dari tempat tidur, mandi dan bersiap2 menuju ke pasar. Satu hal yang terlintas dan tujuanku ke pasar ketika itu adalah "aku ingin membeli beberapa helai baju sehari2 dan membeli sebuah tas untuk kuliah." Dan aku tidak ingin menunda membelinya. Yang jelas, keinginan itu begitu keras ketika itu.
Sesampai di pasar, aku berfikir, "kemana aku harus mencari tas yang sesuai dengan keinginanku.?"
"Hmm.. mungkin sebaiknya aku ke Plaza Andalas dulu melihat2 tas yang dijual d sana, setelah itu baru ku lanjtkan membeli beberapa pakaian." gumamku dalam hati.

Di depan "HAWAI", aku berdiri menunggu mobil yang menuju Plaza Andalas. Sampai di Plaza mungkin sekitar pukul 5 sore. Aku sendiri mengelilingi lantai pertama. Bosan berlama2 di lantai pertama, aku melanjutkan ke lantai ke dua. Merasa ada yang aneh, "kenapa hari ini Plaza (Ramayana) tampak lebih sepi dari biasa?" Ujarku dalam hati.
Sama seperti saat sebelumnya, aku pun bersikeras untuk lanjut ke lantai 3. Hmm.. entah apa yang mendorongku untuk menjelajahi lantai demi lantai Plaza tersebut hari itu. Yang jelas, kuikuti saja apa yang hatiku inginkan. Aku naik ke lantai 3 dan ternyata keadaan tidak jauh berbeda. Suasananya masih tampak sepi, bahkan ada beberapa stand kasir yang kosong. Dan waktu aku berada di beberapa lantai tersebut sangat singkat. Sekedar berkeliling, kemudian berpindah ke lantai selanjutnya. Hanya lantai 4 saja yang tak sempat kumampiri sejenak ketika itu.
Setelah mampir di lantai 3, aku langsung turun ke bawah dan langsung keluar dari Plaza tersebut.
Kira2 setelah berjalan 200 meter dari Plaza, tiba2 badanku tak terkendali. Semua nya berguncang. Benar2 tak dapat dikendalikan !
Ya Allah... gedung yang berada di seberang, tepat di depan jalan yang aku lewati tiba2 rubuh. Semua yang ada di hadapnku pun menjadi gelap karena debu. Sejenak aku mencoba mengendalikan badanku karena takut akan terjatuh akibat gocangan yang begitu kuat. Setelah semua mulai mereda, Aku berlari dari lingkaran debu tersebut dengan nafas yang tersengal2. Hanya beberapa langkah saja lepas dari debu itu, aku merasa sudah tidak kuat lagi untuk berlari. Jika kulanjtkan, mungkin aku akan pingsan, pikirku. Bagaimana tidak? Denyut jantungku saja sudah tidak karuan ketika itu, apalagi harus dipacu lagi dengan nafas yang sangat sulit untuk dikendalikan.
Kemudian, ku putuskan untuk hanya berjalan, meskipun tentu saja jalanku itu tdk seperti jalan santai. Tetap saja aku harus sedikit memacu laju perjalananku karena keadaan sekitar sudah menambah kekhawatiranku.

"Ini gempa dahsyat pertama yang kurasakan. Apalagi saat itu aku berada jauh dari rumah. Tak ada seorang teman pun yang menemani perjalanananku."

sesaat banyak orang2 berteriak. Ya.. namanya juga pasar, tetntu saja akan terlihat banyak orang yang tampak begitu panik. mereka berlarian seolah tak mempedulikan apa pun lagi.
Hal yang aku fikirkan ketika itu adalah, "Jika aku menoleh ke belakang, lurus di hadapanku adalah PANTAI ! Yap.. jarak ku dengan pantai ketika itu hanya hitungan beberapa ratus meter saja. Mungkin tidak lebih dari 500 meter."
Sementara, banyak orang mengatakan, "Mungkin saja ini akan mengakibatkan TSUNAMI !"
Ya Allah....
Aku langsung menangis dan benar2 pasrah. Aku merasa bahwa hari itu adalah hari terakhirku berada di dunia ini. Aku membayangkan bahwa sebentar lagi akan ada arus yang membawaku pergi, tenggelam, kemudian menjadi tontonan bagi orang2 banyak di luar sana sebagai korban jiwa.
Sendiri.... sambil berjalan sendiri dalam keramaian, aku menangis sambil memohon pada Rabbku. Dan hal yang ku ingat adalah keluargaku di rumah. Aku meminta agar Rabb mengampuni dosa2 ku dan menyelamatkan keluargaku di rumah.
Untung saja aku pernah belajar Asma'ul Husna dan mengafalkannya. Aku pun mengingat2 hal itu dan kuucapkan dengan suara yang bisa di dengar oleh orang2, bukan hanya dalan hati, tapi lewat lisanku dengan diiringi oleh tangisan dan tangan yang tengadah sambil berdo'a sambil berjalan. Hmm.. jika ku fikir2, mungkin jika org2 ketika itu tengah sadar dan memperhatikanku, mereka mgkin akan tertawa melihtku. Aku seolah berbicara sendiri dengan suara lantang. Aku tidak mempedulikan sekitarku akan berkata apa, karena ku fikir, ini bukan saatnya untuk tertawa atau pun menertawakan. Tapi ini saatnya untuk berdo'a dan Pasrah !

Di tengah perjalanan, sebenarnya aku sempat melihat beberapa gedung yang rubuh, seperti Sentral Pasar Raya, Gedung Gama (yang di mana di gedung tersebut cukup memakan banyak korban). Di samping kiri ku berjalan, Tepat di depan gedung Gama ketika itu, masih sangat jelas ku lihat seorang anak tengah tampak benar2 shock dengan keadaan ini. Ia hanya terpelongo sambil menangis2, berdiri dan memperhatikan org2 yang berlarian di depannya. Sepertinya ia adalah satu2 nya atau salah satu siswa gama yang selamat ketika itu. Yang jelas, aku hany melihat dia seorang saja ketika itu. Sedangkan orang2 yang berlarian di samping kananku punya banyak keadaan dan kondisi yang berbeda2 pula. Ada yang menangis, menggendong anak2nya, bahkan ada juga yang masih berpakain mukenah lengkap dengan darah2 yang menempel pada mukena tersebut.
Jika aku berada dalam keadaan sadar, mungkin aku sudah pingsan melihat darah2 dari orang2 yang ikut berlarian bersamaku itu, tapi Alhamdulillah Tuhan menguatkan ku hingga aku tetap merasa kuat dalam keadaan ini.

Entah apa yang menuntunku memilih jalan demi jalan yang ku lalui ketika itu. Satu yang ku yakini bahwa ini adalah kata hati dan kata hatiku tengah dituntun oleh Rabbku.
Aku berlari dari (nama jalannya gak tau, yang jelas, jalan dr Plaza Andalas ke arah masjid Muhammadiyah) -> air mancur dekat matahari -> Lapangan Imam Bonjol -> Tarandam -> Ganting -> Jalan Sisingamangaraja -> Nembus Ke Banda Bakali, Simp. Haru -> Andalas -> Anduring -> Katapiang -> Jalan Tunggang (rumahku).

Sepanjang perjalanan, banyak hal yang terjadi. Lepas dari gedung2 yang rubuh, korban2 yang terluka, aku juga bertemu dengan beberapa orang dengan pengalaman yang berbeda2 pula.
Awal perjalanan d pasar itu, sebenrnya ketika berada di Depan kantor Wali kota (di Depan Lapangan hijau Imam Bonjol Padang), aku berusaha mencari pertolongan. Aku berharap akan ada seseorang yang mau memboncengiku beberapa jarak saja agar aku bisa lebih dekat dan cepat sampai di rumah.
Sambil berjalan, ku perhatikan bagian sebelah kiriku, berharap akan ada seseorang yg tengah membawa motor sendirian sehingga aku punya kesempatan untuk diboncengi.
Ku lihat ada seorang Bapak2 yang tengah membawa motor sendirian, aku memanggilnya seolah aku kenal dengannya, "Pak,,!". Bapak itu pun berhenti dan menoleh ke belakang. "Boleh saya numpang sama Bapak?" tanyaku penuh harap.
"Maaf, Nak, saya juga tengah mencari anak saya." jawab beliau kemudian berlalu begitu saja.
Aku tidak dapat berkata dan berkesimpulan apa2. Kulanjutkan perjalananku dan terus berusaha mencari tumpangan.
Beberapa kali memberhentikan orang yang tengah bersepeda motor, aku tidak mendapatkan satu tumpangan pun. Akhirnya ku putuskan untuk tetap berusaha berjalan sendiri.
"Mungkin akan lebih baik jika saya jalan kaki. Akan lebih cepat jika dibandingkan dengan pake motor, apalagi dalam keadaan macet begini." gumamku sambil mnghibur diri sendiri.

Sambil berjalan sendiri, aku tetap mencari2 gedung bertingkat yang masih utuh, yang aku harapkan jika nanti air naik, aku bisa menyelamatkan diri ke atas gedung tersebut.
Dalam perjalanan, jika ku sebutkan satu persatu, sungguh terdapat berbagai macam tingkah manusia. Yang paling tampak jelas adalah bagaimna manusia saat itu ternyata saling mementingkan dirinya sendiri.
Bahkan, di jalan aku sempat terjatuh akibat ada kulit pisang di jalan. Untung saja tidak membuatku terluka atau kesakitan. Aku langsung berdiri dan kembali berjalan lebih cepat. Tak lama setelah itu, datang pula seorang kakak2 yang tengah membawa sepeda menyerobotku dan tetap melajukan sepedanya sementara kakiku berada tepat di roda sepedanya. Sungguh Allah menyayangiku ketika itu sehingga aku masih saja tidak terluka sediktpun. Untung saja ketika itu aku bisa bergeser ke sebelah kanan. Klu tidak, sepeda itu akan tetap membawaku melaju ke depan.

Setelah dua insiden kecil itu terjadi, aku tiba2 ingn bersama seseorg. Aku berharap akan pulang dan berjalan dengan beberapa org untuk menemaniku di perjalanan. Ku lihat ada beberapa gadis berjilbab besar. Ku dekati dn kuajak berbicara. Katanya, dia tinggal di Lubuk Lintah. Dan itu berarti tdk jauh dr rumahku. Aku senang dpt teman yang searah denganku. Tapi, aku merasa tdk nyaman. Kenapa? karena mereka berjalan teramat pelan. Sedangkan aku tdk terbiasa dengan jalan sepelan itu. Apalagi keadaannya seperti ini.
Ku putuskan untuk meninggalkan mereka dan jauh berada di depan mereka. Ku fikir, ini saatnya bukan sekedar pasrah, tapi sebuah usaha juga sangat penting. Karena aku yakin, Tuhan selalu menginginkan Hamba_Nya untuk selalu berusaha.

Sesampai di Simp. Haru, tepatnya di TUGU simp. haru tsb, ternyata manusia lebih ramai lagi. Masya Alah...Mencari celah saja sulit.
Aku memilih jalan yang bisa nembus ke jalan Bandar Kali. Di pertengahan jalan, aku bertemu dengan seorang kakek, "Nak, kamu dengan siapa? Dari mana? Mana Ibumu?Alamatmu di mana?" tanya beliau.
"Saya sendirian Pak, Tadi saya dari pasar, saya ke pasar tanpa Ibu saya.Saya tinggal di jalan tunggang, psar ambacang" Jawabku.
"Waduh.. kasihan sekali kamu, Nak.. "lanjut beliau yang tampak mengasihiniku. Padahal aku sendiri lebih kasihan kepada beliau. Bapak setua itu harus berjalan sendiri, apalagi dia tampaknya tdk sekuat aku jika diperhatikan sepintas lalu.
Tapi, sementara aku berfikir,"Apa Bapak ini akan kuat sampai d rumahnya?", tiba2 aku kehilangan beliau. Dan ternyata beliau sudah jauh berjalan di depanku.
Masya Allah... jalan beliau ternyata jauh lebih cepat dibanding aku. Tapi aku senang melihat Bapak itu bisa berjalan sekuat dan secepat itu.. ^_^
Dari jauh kuperhatikan beliau, aku tersenyum melihat jalannya yang ternyata lebih kencang dr gerombolan gadis yang kutemui d pasar sebelumnya. Benar2 bapak yang penuh semangat.. Aku SALUT.

Sesampainya di Bandar Kali, aku melihat suatu yang tak biasa lagi. Bayangkan, mereka (manusia2 yang saking ketakutannya), enggan menyeberangi jembatan Bandar Kali tsb dan memilih untuk berjalan di bawah jembatan. Mereka malah melintasi air di bawah sana. Bahkan ada beberapa org yang menurunkan dan mengangkat motornya sendiri ke bawah jembatan. Jika difikir2, dalam keadaan normal, mengangkat motor sampai ke atas seperti itu cukup sulit dilakukan. Tapi mungkin karena kekuatan Rabb lah mereka bisa melakukannya.
Sedangkan aku sendiri tdk mengikuti langkah banyak org itu. Aku takut untuk berjalan di bawah karena sepertinya cukup sulit bagiku untuk turun. Akhirnya kuputuskan untuk tetap berjalan di jembatan, sambil berlari dan dengan perasaaan was2 krna takut jika tb2 jembatan itu rubuh. Sama seperti ketakutannya org2 yg memilih untuk berjalan di bawah jembatan td.

Setelah lepas dr jembatan itu, berarti aku sudah memasuki daerah Andalas. Di sana, ketika aku berjalan sendirian, tiba2 aku teringat pada handphone ku. Kulihat dan selalu kuperhatikan. Berharap akan ada telon atau sms yang masuk untuk menanyakan kabar dan keberadaanku. Sayangnya, setelah kuperhatikan, ternyata saat itu sinyal menghilang sehingga tdk mungkin akan terjadi komunikasi antara aku dan keluarga ku d rumah.
Sesampai di Andalas itu, aku benar2 ingin cepat sampai d rumah... Memang sudah sedikit lega krna setidaknya hanya tinggal sekitar 2 km lagi sampai d rumah. Kulangkahkan kaki lebih cepat.

sampai di daerah Anduring (nama daerah kecilnya Bariang), aku merasa benar2 lelah. Rasanya kakiku sangat berat untuk melangkah. Akhirnya aku melihat seorang Bapak2 yang kuyakini seorang tukang ojek krna dilihat dr ciri khas jaketnya. "Pak.. Bapak bisa antarkan saya ke Jalan Tunggang?" (permintaanku entah dengan wajah seperti apa).
"Maaf, Nak.. Bapak tdk bisa. Rumah Bapak dekat sini, jadi Bapak ingin jaga2 d sini saja. Kamu numpang sama orang itu saja" (jawab Bpk tersebut sambil menunjuk dua org lelaki dan pria yang tengah berboncengan dan jelas2 sdh tdk akan ada tempat bagiku untuk duduk d tengah2 mereka.

Dengan penolakan dan penolakan yang sdh beberapa kali kuterima, akhirnya adku tetap melangkah meskipun semakin lama kakiku hanya dapat melangkah semakin pelan. Sampai di dekat Simp. By pass, hari sudah tampak cukup gelap. Melihat simp. By Pass itu, aku semakin bersemangat. Lepas dari Simp. ini adalah kawasan rumahku. Jiakalu pun aku harus jatuh di sana, kufikir org2 akan mengenalku dan berharap bs mengantarkanku sampai di rumah.

****** Di Simp. By pass, aku membeli sesuatu dan jika ku ingat2, tingkahku ketika itu benar2 konyol.. benar2 pemikiran anak2 dan sepertinya tdk perlu diceritakan krna cm akan bikin malu saja.. (Kalau diceritakan, sama aja artinya dengan ria yang tak patut diriakan. LOH?? bnr2 bikin malu saja :P)

Melangkahkan kaki selama itu, dengan pengalaman itu, dengan segala apa yang terlihat dan kurasa, akhirnya.... ALHAMDULILLAH.... aku sampai di depan gang rumahku. Keadaan d sana sudah gelap krna selain memang sdh malam, lampu pun mati sejak sesaat setelah gempa.
Entah apa yg kufikirkan ketika itu, yang jelas aku hampir tdk percaya klu aku msih bs sampai d rumah.. ternyata Allah masih memberikan aku kesempatan untuk melihat dunianya terutama Mama dan papaku.

Beberapa langkah dr pintu rumah, ku lihat papa, mama, adik, dan beberapa org tetangga tengah berdiri d halaman rumahku.
Mereka semua hanya terdiam melihatku. Entah apa yang ada dalam fkiran mereka saat itu. Yang jelas, aku juga tdk bertanya krna sampai d rumah, aku langsung duduk di teras rumah dengan diikuti oleh pandangan beberapa org tadi. Dan tetap saja, aku masih tdk peduli dan tdk berkata apa2 selain memijit2 kakiku sembari mengontrol pernafasanku yg tampaknya sangat ingin ketenangan.
hmm... mereka tampaknya benar2 heran melihatku bisa pulang krna yang orang tuaku tahu, tadinya aku pamit mau pergi ke pasar dan mereka dengar banyak korban jiwa d sana (dr radio).
Selepas beberapa menit aku dibiarkan menenangkan diri, papa meminta mama untuk mengambilkan air putih untukku. Ku minum kemudian beristirahat di atas tikar yang disediakn mama d teras rumahku.
Sementara itu, tetanggaku tampak asyik membicarakan aku yang berhasil sampai di rumah setelah menempuh perjalanan dr pasar dengan berjalan kaki. Sayup ku dengar salah seorang Bapak berkata, "Kasihan anak itu." Dan ini berarti untuk keduakalinya aku dikasihani oleh seseorg hari itu.
Aku hanya bisa membayangkan betapa bersyukurnya aku bs selamat sementara org2 tengah sibuk memperbincangkan bhwa di luar sana korban jiwa semakin bertambah...

Ya Allah... betapa Engkau menyayangi hamba....

******
beberapa hari berikutnya, setelah komunikasi sdh bisa dilakukan via telfon or sms, aku mendapt sms dr seorg teman yang menanyakan kabarku. Ku katakan bahwa aku baik2 saja. Kemudia ia mengatakan,"Syukurlah vi.. soalnya kami dengar vivi waktu itu kan lagi di pasar (memang sebelum ke pasar aku mengajak salah seorg temanku waktu itu, sayangnya dia menolak dn aku tetap kekeh ingin pergi sendiri), jadi kami ada dapat kabar klu vivi skrg di rumah sakit."

Mendengar hal itu, aku hanya bisa tersenyum dan tetap mengatakan bhwa aku baik2 saja. Apapun berita yng mereka terima tentangku, paling tidak, aku masih sehat sampai saat ini..

ALHAMDULILLAH....


*******
cuma itu yg bisa diingat.. :-)

Sabtu, 07 Agustus 2010

JALAN

BismiLLah...

Minggu, 8 Agustus 2010.
Apa yang aku fikirkan???

Ini bukan masalah pilihan, tapi ini masalah jalan.
Jalan mana yang akan aku ulangi atau jalan mana yang akan kutempuh nanti.
Apakah akan kembali atau malah menemukan jalan baru. Kemudian, apa jalan itu punya banyak cabang hingga sulit bagiku untuk memilih? entahlah.. bahwa ujung dr setiap perjalanan tdk pernah akan diketahui oleh manusia.

Aku sekarang hanya mampu berdiri di persimpangan ini.
SENDIRI....
yaph.. aku harus lama berdiri d sini .. Berharap aku mampu melihat dan mengintip ujung dr jalan itu.
SEMOGA...

Jumat, 06 Agustus 2010

Hp ku sayang, Bajunya longgar.

Yaph... hari ini, Jum'at,6 Agustus 2010.

Pagi hari dijalani dg kegiatan seperti biasa.
siang, kira2 jam2 istirahat (14.00 WIB), dtg sms dr bibi yg berada di tunggul Hitam sana. Ada hal yang mau dikasih bibi buat vi..
Yaph, hal itu adalah janjinya Bibi yang udah lumayan lama gak pernah vi tagih2.. Maklum , gak bisa nagih janji sih,, Kalau dikasih ya syukur, gak dikasih ya gak apa2...Toh yang janji itu juga yg bakal nanggung akibatnya.. ya Gak..??hehehe

Nah... gini nih.. nyampe di rumah bibi, ternyata gak cukup dikasih hadiah aja, ternyata bibi juga minta tolong buat anterin sepupunya vi ke salah satu Universitas di kota padang ini..
ikhlas se ikhlasnya nganterin tuh sepupu.. tapi... setengah perjalanan, tiba2 dia teriak. Beuh,, kirain ada apaan, eh ternyata STNK dijatuhin sama dia..
Untung aja gak kebawa angin tuh.

***
Nyampe di univ tersebut, pas mau buka helm, ternyata tuh helm malah nyangkut di kepala ni,, gak mau dibuka2... Alamak...mudah2n aja td tuh gak ada yg meratiin.... Cukup lama berdiri di parkiran buat buka tuh helm, akhirnya bisa kebuka juga dg paksaaan.

***** Ditengah perjalanan mau plg, sepupu teriak lagi.. "UNI..."
vi berenti n dia turun. Pas vi liat ke belakang, eh.. ternyata skrg yg jatuh bukan hanya STNK aja, tapi helm serta HP vi yg vi titipin k dia juga ikut2n jatuh,,,

Wah,, nyampe d rumah bibi, baru deh vi periksa tuh HP, untung aja masih bisa dihidupin. Tapi baju tuh HP udh gak utuh lagi ternyata...

*****
nyampe di tempat kerja juga telat.

Gk apa2 deh.. untung aja cuma HP yg jatuh, coba klu saya, psti gak bakal dibolehin lagi tuh bawa motor..


__ hehehe.. ceritanya gak penting ya... makanya, siapa suruh juga baca nih cerita..?? Wong vi bikin gara2 gak ada kerjaan aja kok..
eh, nyambung gak tuh sama judulnya?? pasti nyambung kan?/ yg penting kan masih ada HP nya juga..
:D





Selasa, 20 April 2010

20 Desember 2009, 11:39 am

Tiada yg lebih pantas untuk menyerahkan diri di banding kepada Nya..
Karna dia Yang menguasai Relung Kalbu..
Yang Maha Tahu akan Tulus Jiwa..
Yang Maha Melihat tingkat Sabar hati..
Karna Dia tempat bersarangnya Nawaitu..
dari setiap permulaan Upaya..
dan landasan jalan yang di titi..

Tiada yg lebih pantas menjadi tempat berserah di banding kepada Nya..
Karna Dia Menyematkan Rahasia dlm Kalbu..
bagi siapa yang bisa membahasakan akan memiliki Pesona..
Karena Dia ciptakan Dinding Tipis antara kedua belah Hati..
bagi siapa yang bisa mengambil langkah kan meraih syahdu..
Karena Dia yang Menerangkan dalam Cahaya..
bagi siapa yang memanfaatkannya tak kan terjebak dalam depresi..

Jalani kehidupan jika diri masih bernyawa..
namun ingatlah nanti kan berujung kematian..
persiapkan amal seakan besok meregang nyawa..
bukan mengakhiri problema dengan jalan kematian..

menjejaki tingkat ketulusan..
selalu di uji oleh prasangka..
menebalkan nilai Kesabaran..
dng menghadapi ujian yg mendera..
Dunia sulit untuk satu jalan..
karena beda keinginan manusia yg tak sempurna..

Kenapa harus rintihkan Luka..
Jika ada bisa ikut merasa..?
Kenapa harus ratapi Sakit..
jika yakin ada jalan berobat..?
kenapa harus merasa tersiksa..
jika butir istigfar mernghapus dosa..?
kenapa harus pikirkan Mati..
Jika ada yang hadir untuk mencintai..?

semua manusia..
tidak ada yang sempurna..
cuma bisa berupaya..
harapkan Rahim Nya..

Teori Modernisasi dan Teori Ketergantungan

PERDEBATAN TEORI MODERNISASI DAN TEORI KETERGANTUNGAN

Secara umum, di dunia ini terdapat dua kelompok Negara : Negara yang memproduksi hasil pertanian, dan Negara yang memproduksi barang industri. Antara kedua kelompok Negara ini melakukan hubungan dagang, dan keduanya, menurut Teori Pembagian Kerja secara Tradisional, yang didasarkan pada Teori Keuntungan Komparatif yang dimiliki oleh masing-masing Negara, membuat kerja sama di antara kelompok menjadi saling diuntungkan.

Tetapi, setelah beberapa puluh tahun kemudian, tampak bahwa Negara industri menjadi semakin kaya, sedangkan Negara-negara pertanian semakin tertinggal. Terhadap hal ini, maka secara umum muncul dua kelompok teori . Teori-teori yang menjelaskan bahwa kemiskinan ini terutama disebabkan oleh factor internal atau factor – factor yang terdapat di dalam Negara yang berangkutan. Teori ini dikenal dengan teori modernisasi.

Hal berikut akan memperlihatkan bagaimana perdebatan antara beberapa teori modernisasi tersebut :

TEORI MODERNISASI

  1. Teori Harrod-Domar : Tabungan dan Investasi

Evsey Domar dan Roy Harrod, kedua ahli ekonomi ini mencapai kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau tabungan dan investasi rendah, pertumbuhan ekonomi masyarakat atau negara tersebut juga akan rendah. Masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal. Masalah keterbelakangan adalah masalah kekeurangan modal. Kalau ada modal dan modal tersebut diinvestasikan, hasilnya adalah pembangunan ekonomi.

Karena itu, berdasarkan pada model ini, resep para ahi ekonomi pembangunan di negara-negara dunia Ketiga untuk memecahkan persoalan keterbelakangannya adalah dengan mencari tambahan modal, baik dalam negeri (dengan mengusahakan peningkatan tabungan dalam negeri) maupun dari luar negeri (melalui penanaman modal dan utang luar negeri.

Contoh: negara – negara persemakmuran / bekas jajahan inggris, negara-negara tersebut dimodali dan diawasi oleh negara inggris.

  1. Max Weber : Etika Protestan

Weber mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya di sekitarnya, khususnya nilai-nilai agama.

Adanya kepercayaan yang mengatakan bahwa ”kalau seseorang berhasil dalam kerjanya di dunia, hampir dapat dipastikan bahwa dia akan ditakdirkan untuk naik ke surga setelah dia mati nanti. Kalau kerjanya selalu gagal di dunia, hampir dapat dipastikan bahwa dia akan pergi ke neraka”, membuat orang-orang penganut agama Protestan Calvin bekerja keras untuk meraih sukses. Mereka bekerja tanpa pamrih, artinya mereka bekerja bukan untuk mencari kekayaan material melainkan untuk mengatasi kecemasannya. Inilah yang disebut sebagai etika Protestan oleh Weber, yakni cara bekerja yang keras dan sungguh-sungguh lepas dari imbalan materialnya.

Contoh: Etika Madura dimana masyarakat madura berpendapat bahwa Siapa yang menginginkan kesuksesan maka harus berhijrah kedaerah lain. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya masyarakat Madura yang merentau dan kebanyakan mereka sukses.

  1. David McClelland : Dorongan Berprestasi atau n-Ach

Adanya N- Ach yang tinggi dalam sebuah masyarakat akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat. N-Ach ini semacam virus yang bisa ditularkan. Jadi, N-Ach ini bukanlah sesuatu yang diawriskan sejak lahir. Selanjutnya McClelland mengatakan bahwa kalau dalam sebuah masyarakat ada banyak orang yang memiliki n-Ach yang tinggi, dapat diharapkan masyarakata tersebut akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Tempat yang paling baik untuk memupuk N –Ach adalah di dalam keluarga melalui orang tua. Pendidikan anak menjadi sangat penting, cerita anak-anak yang beredar harus diarahkan pada nilai N –Ach yang tinggi.

Contoh: Di negara jepang kegagalan adalah sebuah aib besar dan sebliknya keberhasilan adalah sebuah prestasi yang luar biasa yang sangat di hargai oleh masyarakat. Dengan pandangan ini jepang mampu membangun negaranya dengan cepat.

  1. W.W. Rostow : Lima tahap Pembangunan

Bagi Rostow, pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat yang terbelakang ke masyarakat maju.

a. Masyarakat Tradisional : pada tahap ini masyarakat belum begitu mengenal teknologi dan ilmu pengetahuan belum bagitu maju. Dengan demikian masyarakat masih bergantung pada alam, kemajuan lambat, produksi hanya untuk konsumsi dan modal masih sangat minim.

b. Prakondisi untuk lepas landas: walupun perkembangan pada tahap pertama sangat lambat, namun pada suatu titik tertentu akan terjadi sebuah perkembangan pada posisi prakondisi untuk lepas landas. Pada tahap ini biasanya terjadi karena adanya campur tangan dari pihak luar, biasanya dari masyarakat yang lebih maju.

Contoh: negara-negara persemakmuran Inggris.

c. Lepas landas : pada tahap ini hambatan-hambatan pada tahan kedua sudah mulai berkurang, pertumbuhan ekonomi berjalan dengan wajar tabungan dan investasi meningkat dari 5% menjadi 10% dari pendapatan nasional.

d. Bergerak ke kedewasaan : pada tahap ini proses kemajuan terus bergerak walaupun masih terjadi pasang surut. Tabungan dan investasi meningkat dari 10% menjadi 20% dari pendapatan nasional. Industri berkembang dengan pesat dan mulai mempunyai posisi tetap dalam perekonomian global.

e. Jaman konsumsi masal yang tinggi: adanya peningkatan pendapatan masyarakat, konsumsi meningkat dari kebutuhan pokok menjadi barang konsumsi yang tahan lama. Pada periode ini investasi bukan lagi tujuan utama. Penambahan modal dan investasi ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan sosial dan penambahan modal sosial.

  1. Bert F. Hoselitz : faktor-faktor Non Ekonomi

Menurutnya faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi adalah faktor non ekonomi. Menurutnya faktor kondisi lingkungan juga sangat berpengaruh pada pembangunan ekonomi. Walaupun maslah pembangunan adalah masalah modal, menurut Hozelitz ada faktor lain yaitu keterampilan kerja. Oleh karena itu pembangunan memerlukan pemasokan dari berbagai unsur. Diantaranya :

1. pemasokan modal besar dan perbankan
2. pemasokan tenaga ahli dan terampil

  1. Alex Inkeles dan David H. Smith : Manusia modern.

Pembangunan bukanlah permasalahan modal dan teknologi belaka, namun dibutuhkan tenaga manusia yang terampil dan berkualitas dan mampu mengembangkan sarana tersebut agar menjadi produktif. Dalam hal ini dibutuhkan yang namanya manusia modern. Manusia modern adalah manusia yang mempunyai keterbukaan terhadap pengalaman dan ide baru, berorientasi pada masa sekarang dan masa yang akan datang, mempunyai kesanggupan merencanakan, bisa melakukan adaptasi dengan cepat, dan lain-lain. Untuk menciptakan manusia modern menurutnya diperlukan beberapa cara, dari sekian cara pendidikan merupakan cara yang paling efektif, karena pengaruh pendidikan tiga kali lebih besar dibandingkan dengan cara lain.

Perdebatan teori-teori di atas :

Dari penjelasan/keterangan masing-masing teori di atas, dapat kita lihat bahwa perbedaan yang ada pada macam-macam teori ini hanya merupakan perbedaan penekanan aspek yang dianggap penting, baik dalam menciptakan manusia yang akan membangun, maupun dalam mempersiapkan sarana material untuk pembangunan itu sendiri. Tetapi, inti dari teori-teori ini adalah sama.

Teori harrod-Domar lebih menekankan bahwa pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal untuk investasi. Ini berarti melihat pada aspek ekonomi. Teori McClelland dengan konsep n-Achnya menekankan pada aspek psikologi individu. Teori Weber menekankan nilai-nilai budaya, Teori W.W.Rostow lebih menekankan pada adanya lembaga-lembaga sosial dan politik yang mendorong proses pembangunan, dan teori Bert F. Hoselitz, Alex Inkeles dan David H. Smith lebih memperhatikan pada aspek lingkungan material.

Pada teori Harrod-Domar, aspek ekonomi lebih ditekankan, sedangkan aspek individu/psikologi para subjek pembangunan/manusia sendiri tidak dibahas. Hal ini dapat mengakibatkan tidak maksimalnya pembangunan, padahal manusia dapat dikatakan sebagai modal utama dari pembangunan. Dan untuk mendorong agar manusia tersebut mau melaksanakan pembangunan secara bekerja sama dan ikut menyukseskan program pembangunan, maka diperlukan juga teori n_Ach dari McClelland, walaupun juga tidak dapat dipungkiri bahwa aspek ekonomi sangat penting. Untuk teori Etika Protestannya Weber, saya rasa tidak jauh berbeda dengan teori n-Ach. Hanya saja teori ini lebih dipengaruhi oleh nilai-nilai agama. Namun, ini dapat dijadikan sebagai motivator bagi manusia itu sendiri secara tidak langsung dalam pelaksanaan pembangunan. Dengan dianutnya Etika Protestan, seseorang akan berlomba untuk memperkaya dirinya dan bekerja keras secara sungguh-sungguh untuk meraih kesuksesan. Hal ini akan mendorong semangat berprestasi sebagaimana yang diungkapkan dalam teori n-Ach.

Teori Rostow merupakan salah satu modifikasi dari teori Harod-Domar. Hal ini tercermin pada Teori Rostow tentang tingkat-tingkat pertumbuhan dan tinggal landas. Meskipun ditambahkan bermacam faktor lain, pada intinya Rostow berbicara tentang usaha peningkatan tabungan dan investasi dalam memacu perkembangan sebuah masyarakat untuk mencapai posisi tinggal landas. Sama seperti teori Harod-Domar, teori Rostow ini tidak mempersoalkan masalah manusia. Masalah manusianya dianggap sebagai sudah tersedia. Sedangkan Teori Bert F. Hoselitz membahas faktor-faktor non-Ekonomi yang ”ditinggalkan” oleh Rostow. Faktor non-ekonomi disebut oleh Hoselitz sebagai faktor kondisi lingkungan yang dianggap penting dalam proses pembangunan. Logikanya, jika dihubungkan dengan teori investasi dan tabungan, bukankah ketika suatu negara mampu/memiliki kesanggupan untuk menabung dan melakukan investasi, berarti ia juga mampu memperhatikan kondisi lingkungannya untuk menarik suatu masyarakat agar mampu meningkatkan tabungan dan investasinya.

Selanjutnya, Hoselitz mengatakan :Kondisi lingkungan ini harus dicari terutama dalam aspek-aspek non-ekonomi dari masyarakat. Dengan kata lain, lepas dari pengembangan modal seperti pembangunan sarana sistem telekomunikasi serta transportasi dan insvestasi dalam fasilitas pelabuhan, pergudangan, dan instalasi-instalasi sejenis untuk perdagangan luar negeri, banyak dari pembaruan-pembaruan yang terjadi pada periode persiapannya didasarkan pada perubahan-perubahan pengaturan kelembagaan yang terjadi dalam bidang hukum, pendidikan, keluarga dan motivasi.

Lewat teori ini, dapat dilihat bahwa meskipun seringkali orang menunjukkan bahwa masalah utama pembangunan adalah kekurangan modal (Teori Harod-Domar), ada masalah lain yang juga sangat penting, yaitu adanya keterampilan kerja tertentu, termasuk tenaga kerja yang tangguh. Oleh karena itu, diperlukanlah perubahan kelembagaan dan lingkungan yang mempengaruhi pemasokan modal.

Selanjutnya, kita kembali melihat mengenai pentingnya faktor manusia sebagai komponenpenting penopang pembangunan. Bahwa pembangunan bukan sekedar perkara pemasokan modal dan teknologi saja. Tetapi dibutuhkan manusia yang dapat mengembangkan sarana material supaya menjadi produktif. Untuk itu, dibutuhkan apa yang disebut oleh Inkeles sebagai manusia Modern. Ketika ciri-ciri manuasia modern tersebut, sebagaimana yang dikemukakan oleh Alex Inkeles dan David H. Smith (keterbukaan terhdap pengalaman dan ide-ide baru, berorientasi ke masa sekarang dan masa depan, punya kesanggupan merencanakan, percaya bahwa manusia bisa menguasai lama dan bukan sebaliknya, dan sebagainya) telah terpenuhi, maka pembangunan yang diharapkan bersama dengan diiringi oleh faktor lain pun akan tercapai.

TEORI KETERGANTUNGAN

Selain teori Modernisasi, dalam pembangunan terdapat satu pendangan lain lain yang merupakan antitesis dari teori modernisasi. Teori modernisasi menilai bahwa masalah pembangunan dan kemiskinan disebabkan oleh faktor internal yaitu ketidakmampuan masyarakat untuk membangun diri sendiri. Hubungan atau kontak dengan negara-negara maju dianggap membantu proses pembangunan negara-negara yang sedang berkembang.

Perspektif dependensi muncul setelah perspektif modernisasi diterapkan di banyak negara terbelakang. Pengamatan yang dilakukan oleh ahli sejarah telah memberikan gambaran serta dukungan bukti empirik terhadap kegagalan modernisasi. Sebagai sebuah kritik, dependensi harus dapat menguraikan kelemahan-kelemahan dari modernisasi dan mengeluarkan pendapat baru yang mampu menutup kelemahan tersebut.

Lain halnya dengan pandangan teori ketergantungan, teori ini memandang bahwa hambatan pembangunan justru disebabkan oleh turut campurnya negara-negara maju. Bantuan dari negara maju dianggap akan menimbulkan ketergantungan dan masalah baru bagi negara yang sedang berkembang.

Teori ketergantungan tahap pertama, teori ini berpangkal pada teori-teori imperialisme dan kolonialisme. dipelopori oleh:

a. Raul presbich: Industri substitusi Import.

Presbich ini menentang pendangan pembagian kerja internasional, adanya keuntungan komparatif. Menurutnya negara-negara didunia ini terbagi menjadi dua, yaitu negara pusat yang menghasilkan barang-barang produksi. Negara pinggiran yaitu negara yang memproduksi hasil pertanian. Dua negara ini saling berhubungan dan seharusnya saling diuntungkan. Namun yang terjadi negara pinggiran semakin tertinggal bila dibanding dengan negara pusat.

Menurutnya hal ini disebabkan oleh menurunnya nilai tukar barang-barang hasil pertanian terhadap terhadap barang hasil produksi. Akibatnya terjadi defisit pada neraca perdagangan di negara-negara pinggiran. Contoh: Indonesia sebagai negara agraris semakin tertinggal dibandingkan dengan Jepang yang telah maju dibidang industri.

b. Andre Gunder frank : pembangunan keterbelakangan

Menurutnya keterbelakangan dan kemiskinan negara-negara pinggiran (negara satelit) bukanlah sebuah gejala alamiah dan bukan karena kekurangan modal. Keterbelakangan dan kemiskinan merupakan akibat dari proses ekonomi, politik dan sosial sebagai implikasi dari globalisasi dari sistem kapitalis. Artinya kemiskinan di negara satelit disebabkan oleh adanya pembangunan di negara pusat.
Frank membagi negara – negara menjadi dua yaitu negara metropolis dan negara satelit. Negara metrolis bekerjasama dengan elit lokal negara satelit untuk melakukan dominasi di negara satelit.

Frank menyajikan lima tesis tentang dependensi, yaitu :

1. Terdapat kesenjangan pembangunan antara negara pusat dan satelitnya, pembangunan pada negara satelit dibatasi oleh status negara satelit tersebut.

2. Kemampuan negara satelit dalam pembangunan ekonomi terutama pembangunan industri kapitalis meningkat pada saat ikatan terhadap negara pusat sedang melemah. Pendapat ini merupakan antitesis dari modernisasi yang menyatakan bahwa kemajuan negara dunia ketiga hanya dapat dilakukan dengan hubungan dan difusi dengan negara maju.

3. Negara yang terbelakang dan terlihat feodal saat ini merupakan negara yang memiliki kedekatan ikatan dengan negara pusat pada masa lalu.

4. Kemunculan perkebunan besar di negara satelit sebagai usaha pemenuhan kebutuhan dan peningkatan keuntungan ekonomi negara pusat.

5. Eksploitasi yang menjadi ciri khas kapitalisme menyebabkan menurunnya kemampuan berproduksi pertanian di negara satelit.

c. Theotonia Dos Santos: Struktur ketergantungan

Menurut Dos santos Negara-negara satelit merupakan negara bayangan dari negara metropolis. Artinya ketika negara metropolis (induk) mengalami kemajuan maka negara satelit akan maju pula. Begitu juga sebaliknya ketika negara metropolis mengalami krisis maka negara satelit akan terkena dampaknya pula. Akan tetapi kemajuan dan atau kemiskinan tersebut bukanlah indikator pembangunan dinegara satelit, karena hal itu hanyalah refleksi dari negara metropolis saja. Bagaimanapun juga negara satelit tetap tenggelam dalam ketergantungan terhadap negara metropolis.
Pandangan ini bertentangan dengan pendapat Frank, frank memandangan hubungan negara satelit dengan negara metropolis selalu bersifat parasitisme (negatif) atau merugikan negara satelit. Namun menurut Dos Santos hubungan tersebut tidak selamanya besifat negatif. Walaupun hanya sebagai refleksi Negara metropolis. Contoh konkritnya adalah negara – negara persemakmuran inggris yang selalu berkembang menjadi negara maju.

Perdebatan teori di atas :

Bagi Frank, keterbelakangan bukan suatu kondisi alamiah dari sebuah masyarakat. Bukan juga karena masyarakat itu kekurangan modal. Keterbelakangan merupakan sebuah proses ekonomi, politik, dan sosial yang terjadi sebagai akibat globalisasi dari sistem kapitalisme.

Prebisch berbicara tentang aspek ekonomi dari persoalan ini, yakni ketimpangan nilai tukar. Menurut Presbisch, negara-negara yang terbelakang harus melakukan industrialisasi, jika ingin membangun dirinya. Industrialisasi ini dimulai dengan industri substitusi impor. Barang-barang industri yang tadinya diimpor, harus diproduksi di dalam negeri. Frank lebih berbicara tentang aspek politik dari hubungan ini, yakni hubungan politis (dan ekonomi) antara modal sing dengan kelas-kelas yang berkuasa di negara-negara satelit. Bagi Frank, keterbelakangan hanya bisa diatasi melalui revolusi yang melahirkan sistem sosialis. Hubungan dengan negara metropolis selalu berakibat negatif bagi negara satelit. Tidak mungkin ada perkembangan di negara satelit selama negara ini masih berhubungan dan menginduk kepada negara metropolis. Namun, Dos Santos berkata lain, Dia menyatakan bahwa negara pinggiran atau satelit bisa juga berkembang, meskipun perkembangan ini merupakan perkembangan yang tergantung, perkembangan ikutan. Impuls dan dinamika perkembangan ini tidak datang dari negara satelit tersebut, tetapi dari negara induknya.

Di dalam teori ketergantungan ini sendiri, pada pokoknya ada dua pendapat yang berbed, yakni : Frank beranggapan bahwa struktur ketergantungan yang ada di negara satelit tidak akan memungkinkan negara ini melakukan pembangunan, khususnya industrialisasi. Sedangkan Dos Santos beranggapan bahwa hal tersebut mungkin, meskipun pembangunan dan industrialisasi yang terjadi merupakan bayangan dari apa yang terjadi di negara-negara pusat.

Perdebatan Teori Modernisasi dengan Teori Ketergantungan

Teori modernisasi menganjurkan untuk lebih memperat keterkaitan negara berkembang dengan negara maju melalui bantuan modal, peralihan teknologi, pertukaran budaya dan lain sebagainya. Dalam hal ini, teori dependensi memberikan anjuran yang sama sekali berbeda, yakni berupaya secara terus menerus untuk mengurangi keterkaitannya negara pinggiran dengan negara sentral, sehingga memungkinkan tercapainya pembangunan yang dinamis dan otonom, sekalipun proses dan pencapaian tujuan ini mungkin memerlukan revolusi sosialis.

Kegagalan modernisasi membawa kenajuan bagi negara dunia ketiga telah menumbuhkan sikap kritis beberapa ilmuan sosial untuk memberikan suatu teori pembangunan yang baru, yang tentu saja mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan teori yang telah ada. Kritikan terhadap modernisasi yang dianggap sebagai “musang berbulu domba” dan cenderung sebagai bentuk kolonialisme baru semakin mencuat dengan gagalnya negara-negara Amerika Latin menjalankan modernisasinya.

Teori ketergantungan merupakan analisis tandingan terhadap teori modernisasi. Teori ini didasari fakta lambatnya pembangunan dan adanya ketergantungan dari negara dunia ketiga, khususnya di Amerika Latin. Teori ketergantungan memiliki saran yang radikal, karena teori ini berada dalam paradigma neo-Marxis. Sikap radikal ini analog dengan perkiraan Marx tentang akan adanya pemberontakan kaum buruh terhadap kaum majikan dalam industri yang bersistem kapitalisme. Analisis Marxis terhadap teori ketergantungan ini secara umum tampak hanya mengangkat analisanya dari permasalahan tataran individual majikan-buruh ke tingkat antar negara. Sehingga negara pusat dapat dianggap kelas majikan, dan negara dunia ketiga sebagai buruhnya. Sebagaimana buruh, ia juga menyarankan, negara pinggiran mestinya menuntut hubungan yang seimbang dengan negara maju yang selama ini telah memperoleh surplus lebih banyak (konsep sosialisme). Analisis Neo-Marxis yang digunakannya memiliki sudut pandang dari negara pinggiran.

Marx mengungkapkan kegagalan kapitalisme dalam membawa kesejahteraan bagi masyarakat namun sebaliknya membawa kesengsaraan. Penyebab kegagalan kapitalisme adalah penguasaan akses terhadap sumberdaya dan faktor produksi menyebabkan eksploitas terhadap kaum buruh yang tidak memiliki akses. Eksploitasi ini harus dihentikan melalui proses kesadaran kelas dan perjuangan merebut akses sumberdaya dan faktor produksi untuk menuju tatanan masyarakat tanpa kelas.

Teori ketergantungan lebih menitik beratkan pada persoalan keterbelakangan dan pembangunan negara Dunia Ketiga. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa teori ketergantungan mewakili “suara negara-negara pinggiran” untuk menantang hegemoni ekonomi, politik, budaya dan intelektual dari negara maju. Munculnya teori ketergantungan lebih merupakan kritik terhadap arus pemikiran utama persoalan pembangunan yang didominasi oleh teori modernisasi. Teori ini mencermati hubungan dan keterkaitan negara Dunia Ketiga dengan negara sentral di Barat sebagai hubungan yang tak berimbang dan karenanya hanya menghasilkan akibat yang akan merugikan Dunia Ketiga. Negara sentral di Barat selalu dan akan menindas negara Dunia Ketiga dengan selalu berusaha menjaga aliran surplus ekonomi dari negara pinggiran ke negara sentral.

Ketergantungan merupakan situasi yang memiliki kesejarahan spesifik dan juga merupakan persoalan sosial politik. Kedua teori ini berbeda dalam memberikan jalan keluar persoalan keterbelakangan negara Dunia Ketiga. Teori modernisasi menganjurkan untuk lebih memperat keterkaitan negara berkembang dengan negara maju melalui bantuan modal, peralihan teknologi, pertukaran budaya dan lain sebagainya. Dalam hal ini, teori ketergantungan memberikan anjuran yang sama sekali berbeda, yakni berupaya secara terus menerus untuk mengurangi keterkaitannya negara pinggiran dengan negara sentral, sehingga memungkinkan tercapainya pembangunan yang dinamis dan otonom, sekalipun proses dan pencapaian tujuan ini mungkin memerlukan revolusi sosialis.

Perbandinga teori Modernisasi dengan Teori Ketergantungan :

Elemen Perbandingan

Teori Modernisasi

Teori Ketergantungan

Persamaan fokus perhatian (keprihatinan)

Pembangunan Dunia Ketiga

Sama

Metode

o Sangat Abstrak

o Perumusan Model-model

o Sama

o Sama

Dwi_Kutub struktur ekonomi

Tradisional dan Modern

(Maju)

o Sentral (metropolis)

o Pinggiran (satelit)

Perbedaan warisan teoritis

o Teori Evolusi

o Teori Fungsionalisme

o Program KEPBALL

o Marxis Ortodoks

Hubungan Internasional

Saling menguntungkan

Merugikan negara dunia ketiga

Masa depan Dunia Ketiga

Optimis

Pesimis

Kebijaksanaan Pembangunan (Pemecahan Masalah)

Lebih mendekatkan

keterkaitan negara maju.

Mengurangi keterkaitan

dengan negara sentral

revolusi sosialis.

Minggu, 18 April 2010

Hari ini, 18 April 2010

Hari ini seperti minggu2 sebelumnya, vi menghabiskan banyak waktu di rumah. Dimulai dengan denger2 lagu, buka FB sambil bikin tugas, n ketika lagi chatingan sama temen2, dapet telfon dr seseorang... ^_^

Sayangnya cuma bentar aja, habistu lanjut bikin tugas deh...
Habis bikin tugas, vi duduk di ruang depan bareng mama n saudara sepupu.. eh.. tiba2 ja t saudara ngajak ke rumah bibi. Karena emang udah lama banget gak ke sana, ya udah,,, vi ikuti ajakannya.
Gara2 udah lama gak ke sana juga, sampe2 udah lupa jalannya n kami sempat tersesat. Untung aja ada Ibu2 yang lagi duduk2 d luar rumahnya n kami berhasil mendapat informasi dari dia..

Hmm... Akhirnya nyampe juga di rumah bibi. Tapi, baru aja nyampe di depan rumah, si bibi langsung make tuh sepeda motor n bilang,"kalian langsung ke dalam aja, bibi mau pergi dulu bentar." Cukup lama juga nungguin bibi, tapi gak bikin bosen sih... Soalnya rumahnya bibi adem, banyak anginnya..hehehe

Pas lagi asyik nonton di dlm, kdgrn dah bunyi sepeda motor n berarti bibi udh nyampe lagi d rumah. Eh...ternyata pas nyampe rumah, bibi baru ngasih tahu kalau ternyata tadi bibi mau nyariin es rumput laut buat kita2 n bibi bawain makanan.... Hmm...enak... :P

Setelah t makanan habis, si bibi pergi lagi buat nyari makanan. Wah..enaknya kalau sesekali k rumah bibi, gak diminta pun dikasih...hehehe


Ya...krna waktu udah menunjukkan (WWP) Waktu Wajib Pulang, musti lepas landas lagi deh... Kira2 kalau dari rumah bibi k rumah vi sekitar setengah jam-an lah... N jalan yang musti ditempuh bukan jalan biasa, gak bisa diungkapkan dengan kata2.. kalau mau tahu, liat aja langsung n ngerasain sendiri dah.... hehehe

Sabtu, 17 April 2010


ma & pa
si "AKU" = senja

BismiLLahirrahmanirrahim.... Assalamu'alaikum wr wb.... Sekedar mencoba belajar bikin blog aja... Saya gak tau lagi apa yang musti dikerjakan, jadi iseng2 bikin ini... ya.. siapa tau besok2 bisa jadi tempat curhat n tempat posting tulisan2 saya.... Untuk awal ini gak tau deh mau ngomong apaan. Mungkin cukup sekian aja dulu....

aku

aku
belum punya ide mau nulis apa